Casino Online - Ranieri sendiri sudah merasakan sensasi memenangi gelar Premier League bersama timnya, Leicester City, pada musim lalu. Gelar itu jelas sangat istimewa untuknya karena selama ini lekat dengan julukan pelatih yang cuma nyaris-nyaris saja memenangi gelar besar dan lebih dikenal sebagai spesialis membangun fondasi tim.
Terlebih lagi Leicester adalah tim non-unggulan, bahkan pada musim sebelumnya nyaris terdegradasi. Tapi musim ini Ranieri dan Leicester tak lagi bersaing untuk gelar, justru sedang berjuang menjauh dari zona degradasi.
Sekarang giliran junior Ranieri, yakni Conte yang bersama Chelsea sedang menapaki jalan menuju gelar juara. Conte membawa The Blues memimpin klasemen dengan nilai 52 dari 21 pekan, saat ini unggul tujuh angka dari Tottenham Hotspur di posisi dua.
Sebagai kompatriot dan juga eks pelatih Chelsea, Ranieri berharap Conte juga bisa merasakan suksesnya memenangi Premier League.
"Dia datang tanpa kehebohan tapi menunjukkan bahwa sekolah kepelatihan Italia itu sahih daripada sebelum-sebelumnya," kata Ranieri dikutip Sky Sports.
"Sebagai seorang mantan pelatih Chelsea dan seorang suporter Italia, saya berharap Conte bisa meraih targetnya," imbuhnya.
Taruhan - Sementara soal masa depannya, yang mungkin saja terusik dengan perjalanan Leicester di liga sejauh ini, Ranieri mengaku tak khawatir. Tapi dia mengakui di sepakbola tak ada yang bisa ditebak.
"Saya harap bisa tetap di Inggris, saya baik-baik saja di sini meski di sepakbola satu hari Anda bisa ada di bintang-bintang dan hari berikutnya ada di tumpukan debu. Jadi ya jangan pernah berkata tidak," tandas pria 65 tahun ini.
No comments:
Post a Comment